AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF
MENUMBUHKAN NILAI KEIMANAN DAN KETAQWAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA SEBAGAI BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
ZAENAL IKHSAN,
S.Kom.
CGP ANGKATAN 5
SMAN 1 BOJONEGORO
LATAR BELAKANG
Di zaman revolusi
industri 4.0, kita sebagai guru atau pendidik dihadapkan pada permasalahan
krisis moral anak bangsa. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari
generasi muda sekarang mengikuti tren budaya dari luar tanpa terlebih dahulu
mengkaji ulang dan menyesuaikan serta menyaring budaya tersebut ditambah lagi
dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat memberikan dampak
terhadap perkembangan karakter anak. Untuk itu, kita sebagai pendidik perlu
menerapkan kembali budaya positif pada anak di lingkungan sekolah agar nantinya
mereka mampu menyaring dampak negatif dari budaya luar tersebut.
Budaya positif di
sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan dan asumsi dasar yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan diyakini di sekolah. Budaya positif
tersebut berisi kebiasaan-kebiasaan yang sudah disepakati bersama dan
dijalankan dalam waktu yang lama dengan memperhatikan kodrat anak dalam hal ini
kodrat alam dan kodrat zaman serta keberpihakan pada anak. Beberapa nilai dari
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia yang dapat
diintegrasikan di sekolah adalah pembiasaan salam. Serta melakukan pembiasaan
do’a sebelum dan sesudah pembelajaran serta kegiatan-kegiatan keagamaan
lainnya.
Upaya dalam
menanamkan budaya positif di sekolah, guru memiliki peran sentral yaitu posisi
kontrol guru sebagai manajer dalam menerapkan budaya positif. Guru juga
berperan sebagai motivator dan inspirator dalam menumbuhkan budaya positif
sehingga nantinya guru akan menjadi “ing ngarso sung tulodho” dan menjadi agen
transformasi perubahan untuk mewujudkan murid yang memiliki karakter profil
pelajar Pancasila. Dalam menciptakan budaya positif, guru tentunya harus
bekerjasama dengan warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru
dan juga murid serta melibatkan orangtua dan masyarakat sekitar. Adanya
kolaborasi antara pihak sekolah dengan masyarakat dalam menjalankan budaya
positif dapat menciptakan karakter murid yang memiliki nilai-nilai pelajar
Pancasila.
TUJUAN
- Mendidik siswa untuk melakukan pembiasaan salam (penghormatan, pengahargaan dan keberkahan)
- Menumbuhkan kebiasaan do’a bersama kepada siswa
- Mendidik dan menumbuhkan kebiasaan sholat dhuha baik di sekolah maupun di rumah
- Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan tersebut bukan hanya di sekolah melainkan di rumah dan di lingkungan masyarakat
TOLOK UKUR
Mewujudkan siswa
yang memiliki karakater nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia sebagai bentuk budaya positif di sekolah
LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
Adapun
rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan adalah :
MINGGU I
Meminta
izin dan dukungan kepada kepala sekolah terkait aksi nyata yang akan dilakukan
MINGGU II
Mensosialisasikan
kepada rekan-rekan guru dan siswa tentang kegiatan aksi nyata
MINGGU III
Membimbing
siswa dalam penerapan aksi nyata
MINGGU IV
Menumbuhkan
kebiasaan-kebiasaan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan budaya positif di
sekolah
DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
Untuk kelancaran
dari tindakan aksi nyata yang dilakukan terkait penerapan nilai beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sebgai bentuk budaya positif di
sekolah pastinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah,
rekan-rekan guru, murid, pembina diniyah dan orang tua serta sarana dan
prasarana sekolah.
Salam Penggerak
Guru Bergerak,
Indonesia Maju
Posting Komentar